RAMADHAN,
MENINGKATKAN HARMONITAS KELUARGA
Ramadhan sebagai bulan keberkahan dan penuh fadhilah bukan hanya untuk individu manusia, namun juga bagi komunitas, suku bangsa, bahkan lembaga keluarga.
Dari sisi bangsa, Ramadhan telah memberi inspirasi untuk memberikan
pengurangan/ diskon jam kerja, juga tunjangan-tunjangan dan bentuk atensi yang
lain, hal itu menandakan betapa Ramadhan memang bulan penuh berkah.
Demikian juga untuk lingkup keluarga, keberkahan semakin terasa,
apalagi di masa pandemic seperti ini, di mana kegiatan dibatasi.
Bulan ramadhan tahun ini
merupakan tahun kedua di tengah pandemi covide-19 tidaklah mudah. Biasanya
ketika bulan ramadhan sebelum pandemi covide-19 melanda, semua orang bisa
melakukan aktivitas diluar rumah, seperti ngabuburit, buka bersama, bahkan
sahur on the road dan masih banyak lagi aktivitas yang biasanya dilakukan
dibulan ramaembodhan, tetapi dengan kondisi yang memperihatinkan saat ini
orang-orang tidak bisa melakukan aktivitas diluar rumah demi mencegah
penyebaran virus covide-19. Bahkan untuk tahun ini larangan mudik ke kampung
halaman pun sudah ditetapkan oleh pemerinta Indonesia guna mengurangi rantai
penyebaran virus covide-19. Pemerintah terus berupaya dengan baik agar pandemi
ini segera berakhir. Aktivitas di dalam rumah kini lebih banyak dilakukan oleh
orang-orang, karena mereka merasa takut akan tertular covide-19, orang-orang
lebih memilih untuk tetap berada di dalam rumahnya.
Maka Ramadhan tahun ini
kesempatan terbaik untuk meningkatkan harmonitas keluarga, sebagaimana Alloh
berfitman, yang artinya : Q.S. at-Tahrim : 6
“Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat- malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6).
Sehingga yang dimaksud dengan sakinah adalah keluarga yang kekuatan kekeluargaan sehingga masing-masing merasa kerasan ( sakinah ), lalu muncul rasa ikatan kasih saying dalam kerangka mawaddah wa rahmah. Atau garis besarnya keluarga yang harmonis adalah keluarga yang ending-point nya menuju ketaatan kepada Alloh.
Dengan Ramadhan di masa pandemic, di mana anggota keluarga banyak menghabiskan waktu di rumah, ada baiknya merubah jadwal kegiatan puasa di masa kenormalan baru, seperti :
1. Sahur Bersama di rumah, di mana anggota keluarga bangun jam 3, lalu menyempatkan qiyam lail, dan di akhir masa sahur duduk bersama untuk melakukan sahur bersama, dengan dipimpin oleh kepala rumah tangga untuk melakukan ceremonial sahur, seperti 1) niat puasa, 2) istighfar, 3) sholawat, 4) doa sahur ( Allohumma baarik lanaa fi sahuurina/ ya Alloh berkahi sahur kami )
2. Sholat subuh berjamaah, bisa dilakukan di rumah atau bersama-sama di masjid terdekat. Ini akan memberikan penguatan rasa antar anggota keluarga, sehingga masing-masing merasa terikat dan berupaya mengikatkan rasa kasih-sayangnya kepada keluarga.
Demikian terus berulang setiap hari, tentu akan terbentuk tradisi baru dalam keluarga tersebut yang pada akhirnya mereka akan merasakan suasana sakinah mawaddah warohmah, berkat Ramadhan di masa pandemi dengan berbagai pembatasan.
Semoga di akhir Ramadhan kita tidak disibukkan lagi dengan persiapan hura-hura lebaran, dan lebih fokus melahap fadhilah keutamaan Ramadhan, aamiin
0 Komentar