JANGAN SAMPAI, RAMADHAN TAHUN INI,

HANYA MERAIH LAPAR DAN DAHAGA

Oleh : H. Yusron Kholid,M.Pd.I

Hingga saat ini, tentu banyak diantara kita yang telah melalaui beberapa kali Ramadhan dengan aneka romantikanya, yang jelas Umat Muslim selalu merasa rindu akan datangnya bulan yang penuh rahmat dan maghfiroh ini, tak pandang tua maupun muda, anak-anak maupun dewasa, hal itu karena ramadhan memiliki nuansa yang berbeda dari bulan-bulan lainnya, bulan yang begitu syahdu, damai dan dinamis.

Memang makna syar’I dari puasa adalah tidak makan, tidak minum dan tidak berkumpul dengan istri, namun menilik teknis pelaksanaannya tentulah banyak sisi sunnah yang harus dikedepankan agar puasa yang kila laksanakan tidak berhenti hanya pada pengguguran kewajiban belaka namun mempunyai nilai plus dan lebih berkualitas, seperti mengakhirkan sahur, mensegerakan berbuka, membaca do’a ketika berbuka, menahan ucapan sia-sia, menahan diri dari perbuatan yang tidak selaras dengan tujuan puasa, memperbanyak sedekah, I’tikaf, mengkhatamkan membaca al-Qur’an dan lainnya.

Disamping itu ada beberapa hal yang dapat mengurangi fadhilah keutamaan dari puasa ramadhan, yang jika tidak hati-hati dan tidak dijaga, maka dapat mengakibatkan puasanya tidak berkualitas, sebagaimana warning peringatan dari baginda Rasulillah SAW, yang diriwayatkan Imam Nasa’i dan Ibnu Majah, artinya: “Banyak di antara orang yang berpuasa tidak memperoleh sesuatu dari puasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga.”  Diantara hal-hal yang dapat mengurangi keutamaan puasa, antara lain :

1.    “ mengeluh lapar atau haus “ meskipun ini tidak sampai membatalkan puasa, namun secara ruhaniyah dapat mengurangi fadhilah puasa, karena sebagai ekspresi ketidak-ikhlasan dalam menjalankan puasa, meskipun sebenarnya orang yang berpuasa memang merasa lapar dan dahaga.

2.    “ Memeluk dan mencium suami atau istri “ Kasih sayang fisik seperti memeluk atau mencium antara pasangan menikah selama puasa dianggap dapat merusak esensi dan menghilangkan fadhilah ibadah puasa, karena bisa mendorong munculnya hawa nafsu birahi yang dapat menjerumuskan diri pada batalnya puasa, jika terjadi keintiman fisik. Meski tak diharamkan dan tidak membatalkan puasa secara mutlak, mencium atau memeluk pasangannya ketika sedang berpuasa hukumnya makruh. Pasangan harus menahan diri dari melakukan ini sampai setelah berbuka puasa.

3.    “ Tidur Berlebihan “ Sesungguhnya berpuasa hendaknya jangan menjadi alasan bagi umat Muslim untuk terganggu pekerjaan ataupun waktu istirahatnya. Beberapa orang memanfaatkan puasa untuk tidak bekerja, kurang produktif, dan hanya tidur-tiduran saja dengan dalih lemas. Meski ada hadist yang menyebut, 'tidurnya orang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, doanya diterima, dan pahalanya dilipatgandakan' namun disebutkan oleh tiga perawi bahwa hadis tersebut lemah, dan yang dimaksud dengan tidur dalam hadits tersebut adalah tidur pada malam hari yang menjadi sunnatulloh bagi manusia untuk beristirahat dengan tidur. Selain itu, menghabiskan sepanjang waktu puasa hanya untuk tidur justru bertentangan dengan yang dilakukan Nabi, karena beliu justru memperbanyak amaliyah ibadah fisik, seperti membaca al-Qur’an, sholat sunnah dan lainnya. Tidur boleh boleh saja, tapi sewajarnya saja--tidak kurang maupun berlebihan karena keduanya sama-sama berbahaya bagi kesehatan. Jadi tetap beraktivitas seperti biasa meski sedang berpuasa.

             4.    “ Tidak Menjaga Lisan “ Nabi Muhammad SAW bersabda, “ puasa yang benar                 bukan hanya berpantang dari makanan dan minuman, melainkan puasa yang benar                 adalah  dengan   menjauhkan diri dari kegiatan yang sia-sia dan pembicaraan cabul."

Segala pembicaraan dalam omong kosong, bergosip, berbohong, bergunjing, bertengkar, mengutuk, berbicara kasar apalagi sampai menyakiti orang lain memang tidak membatalkan puasa, namun dapat mengurangi pahala.

Tak cuma saat puasa, membicarakan hal buruk soal orang lain alias ghibah juga dilarang di luar bulan Ramadan.

Bahkan merujuk tafsir Surat Al-Hujurat; 49:12 menyebut membicarakan orang lain disamakan dengan memakan bangkai saudaranya sendiri. 

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." ( Q.S. al-Hujurat : 12 )

5.    Makan berlebihan saat sahur dan berbuka puasa “ Puasa juga melatih kita mengontrol diri dan mendisiplinkan tubuh dari segala makanan atau minuman yang dikonsumsi.  Nabi Muhammad mengajarkan untuk tidak berlebih-lebihan dan mengendalikan diri dalam semua aspek kehidupan, serta melarang kita untuk menyakiti diri kita sendiri, orang lain, atau alam

Sebab, mengonsumsi makanan yang berlebihan hanya akan berdampak buruk bagi kesehatan. Jadi meski sepanjang hari Anda menahan lapar, jangan balas dendam saat berbuka atau sahur. Tetap makan seperti biasa dalam jumlah sedang.

Untuk menghindari kesia-siaan dalam berpuasa dan agar puasa Ramadhan kali ini berbobot dan berkualitas, maka selain menjalankan syariat puasa yang wajib maupun yang sunnah, hendaklah kita menghindari hal-hal yang dapat mengurangi atau bahkan dapat menghilangkan fadhilah keutamaan puasa sebagaimana di atas.

Untuk itu diperlukan niat yang kuat dalam menjalankan puasa, serta mempertahankan keikhlasan dengan segala romatika puasa. Meski berat secara fisik, namun kulau sudah dibiasakan secara istiqomah, maka akan membentuk karakter muslim untuk berpuasa yang berkualitas.

Warning peringatan Nabi SAW tentang “Banyak di antara orang yang berpuasa tidak memperoleh sesuatu dari puasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga  “ menjadi bekal kehati-hatian kita dalam meraup pahala Ramadhan sebanyak-banyaknya, jangan sampai puasa yang sudah berat secara fisik ini, justru sia-sia hasilnya karena kita melakukan hal-hal yang dapat mengurangi fadhilah puasa di atas, semoga Alloh melimpahi kita kekuatan untuk memaksimalkan amaliyah di bulan yang penuh berkah ini, aamiin.