MARHABAN YAA
RAMADHAN 1442 H
Menguak Rahasia Fadhilah Ramadhan
Agar tumbuh rasa cinta akan datangnya
ramadhan, dan lalu dikenang serta dirindukan kehadirannya setiap tahun, maka
harus dibedah rahasia ramadhan yang membuatnya begitu istimewa dan layak dirindukan.
Rahasia pertama, Setiap
amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya, sebagaimana diterangkan dalam hadits,
yang artinya : “Setiap
amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh
kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman
(yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku.
Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat
dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua
kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika
berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di
sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904,
5927 dan Muslim no. 1151)
Dan setiap muslim rata-rata sudah tahu tentang hal itu,
namun kenapa pelipatan pahala itu tidak memicu konsistensi perburuannya hingga
akhir ramadhan, kemungkinan terdengar agak sulit dipercaya bahwa sebuah
kebaikan dibalas dengan imbalan berlipat ganda, dan mereka menganggap biasa dan
tidak istimewa karena imbalan itu tidak mereka terima cashfull saat itu juga,
maka jawaban atas kebimbangan seperti ini adalah bahwa setiap amal muslim itu
memang hamper 100% berorientasi akherat, atau dengan kata lain, bahwa pahala
dan imbalannya akan berwujud investasi akherat yang akan menjadi bekal untuk
merantau pulang ke kampung abadi tersebut.
Sedangkan yang diberikan di dunia hanyalah untuk sekedar memotivasi diri
agar istiqomah, sebab seorang mukmin membatasi kenikmatan duniawi, sebagaimana
dijelaskan dalam hadits : Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata,
Rasulullah saw. bersabda, “Dunia adalah penjara orang yang beriman, dan
surganya orang kafir. (H.R. Muslim).
Dan lagi pula, keselamatan di kampung akherat itu butuh
bekal yang amat sangat banyak, hal itu karena kehidupan akherat yang abadi dan
selisih perhitungan yang jauh dengan kehidupan di dunia yang bertaut : sehari
di akherat samadengan seribu tahun di dunia, sebagaimana firman Alloh : “Sesungguhnya
sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.”
(QS. Al Hajj: 47)
Sehingga dibutuhkan bekal yang berlipat-lipat banyaknya
dan itu dapat dipersiapkan oleh muslim dengan beribadah, khususnya yang
pahalanya berlipat-lipat pula, dan tentu di bulan ramadhan-lah pahala berlipat
itu dapat dengan mudah dicapai dan terpenuhi.
Rahasia kedua, i’tikaf yang paling utama, meski ada pendapat yang
memandang boleh I’tikaf di bulan selain ramadhan, namun yang lebih kuat
pendapatnya adalah bahwa I’tikaf hanya boleh dilakukan pada bula ramadhan, dan
sangat dianjurkan pada 10 hari terakhir ramadhan.
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan mencari ridlo
Alloh, sehingga dari segi kesulitan atau hal yang memberatkan, I’tikaf tidak
termasuk dalam wilayah itu, namun efek yang bisa diraih dalam I’tikaf amatlah
luar biasa, karena hanya dengan berdiam saja tanpa melakukan aktifitas ibadah
apapun, seseorang yang I’tikaf mendapatkan pahala, apalagi jika ia mengamalkan
amalaiyah ibadah, baik dzikir, membaca al-Qur’an atau tadabbur, maka pahalanya
akan semakin berlipat pula.
Orang yang sering dan istiqomah dalam ber-I’tikaf tentu dapat
merasakan ketenangan batin dan merasa sangat dekat dengan Alloh SWT, sehingga
setiap bisikannya ia merasa akan selalu terdengar dengan jernih. Dan ketenangan
batin itulah yang memotivasi dirinya untuk terus dan terus menantikan saat di
mana dia dapat melakukan I’tikaf yang utama.
Rahasia ketiga, Lailatul Qadar, sebagaimana yang banyak
dijelaskan, bahwa keutamaan lailatul qadar adalah setara atau senilai dengan
1000 bulan, dan itu sekitar 83/84 tahun, dan ini merupakan jumlah usia manusia
yang matang.
Maka jika seorang muslim yang berpuasa ramadhan, lalu
memenuhi malamnya dengan I’tikaf dan qiyam, tentu bisa menggapai lailatul
qodar, dan efek lailatul qodar itu tentu akan menumbuhkan rasa cinta akan
ramadhan, dan ramadhan menjadi saat yang selalu dinantikan dan dirindukan,
sebagaimana nuansa syahdu yang dialami oleh para sahabat Rasulullah SAW, saat
ramadhan akan berakhir, rata-rata mereka menangis sedih dan berharap bahwa
sepanjang tahun dijadikan sebagai ramadhan.r
Itulah sekelumit yang terpendam dalam rahasia ramadhan, dan
jika diamalkan dan dirasakan efek dan akibatnya, tentu kita akan senang dan
cinta ramadhan dengan cinta murni, dan dari cinta itu-lah akan muncul rasa
rindu untuk menantikan kehadiran ramadhan dari tahun ke tahun, serta
memanfaatkan momen tramadhan secara optimal dan
maksimal.
0 Komentar